OOP adalah singkatan dari object oriented programming atau pemrograman berorientasi object. Kalau di-’bahasa indonesia’-kan singkatannya menjadi PBO. Di dunia per-PBO-an biasanya hanya dikenal bahasa-bahasa pemrograman seperti Java, C, C++ yang memang dari lahir sudah ditakdirkan untuk menjadi bahasa PBO. Namun seiring meluasnya penggunaan metode PBO dan semakin banyaknya developer yang mengenal PBO maka metode ini ditambahkan ke dalam bahasa-bahasa pemrograman lain termasuk PHP.
Paradigma PBO sendiri baru diadopsi ke dalam bahasa pemrograman PHP mulai versi 3 keatas. Sebelumnya PHP merupakan bahasa pemrograman prosedural.
Berbicara tentang PBO maka intinya adalah bicara tentang object beserta properties dan method-nya. Bagi yang sudah familiar dengan PBO mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah-istilah tersebut. Kita review sebentar. Object adalah suatu hal, bisa berupa fisik atau abstrak, yang merupakan representasi dari suatu elemen suatu masalah. Object memiliki properties dan method. Properties adalah atribut dari object, misal object mobil maka properties-nya adalah mesin, warna, dimensi, dsb. Segala sesuatu yang melekat ke dalam sebuah object disebut properties. Sedangkan method adalah perilaku dari object atau mudahnya adalah apa saja yang bisa dilakukan oleh sebuah object. Misal objectnya mobil maka perilaku-nya adalah berjalan-maju, berjalan-mundur, ganti-kopling, dsb.
Untuk mengakomodasi kemampuan OOP, maka PHP telah menyediakan beberapa fitur yang khusus disediakan untuk OOP. Misalnya keyword class yang digunakan untuk mendeklarasikan sebuah class, keyword extends yang digunakan dalam inheritance atau menurunkan class ke dalam class lain yang menjadi turunannya. Ada juga variable $this yang digunakan untuk memanggil properties atau method dari dalam sebuah object/class. Dengan fitur-fitur tersebut seorang developer diharapkan bisa mengimplementasikan metode PBO ke dalam aplikasi yang dibuatnya dengan lebih cepat dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar